Membeli Waktu
KPR pada dasarnya adalah membeli waktu. Jika saat ini uang Anda kurang dan memilih menabung beberapa tahun sampai terkumpul senilai harga rumah idaman, tentu kondisi sudah berubah. Harganya jadi lebih mahal lagi.

Konsep KPR sebenarnya adalah membeli waktu. Anda yang belum mampu membeli rumah secara kontan, meminjam uang kepada bank, untuk membeli rumah dan melunasinya pada rentang waktu (tenor) yang disepakati. Bank, sebagai penyedia kredit, memiliki hitungan apakah Anda kira-kira bisa melunasi kredit itu selama tenor yang disepakati. Tentu bank akan mengambil selisih Bunga dalam tiap cicilan bulanannya.

Tenor Cicilan Bisa Disesuaikan
Berapa lama waktu yang akan Anda beli? Tergantung kemampuan Anda membayar uang muka dan besaran cicilan bulanannya. Jika memiliki uang muka besar, dan membayar cicilan yang besar juga, maka Anda bisa mengambil tenor hanya 5 tahun. Tapi jika Anda membayar uang muka kecil dan cicilannya juga kecil, maka jangka waktu cicilan bisa sampai 20 tahun. Tentu kemampuan tiap orang berbeda.

Risiko bagi mereka yang mengambil cicilan kecil dan jangka waktu lama adalah, bunga yang Anda bayarkan kepada bank nilainya besar. Jika uang muka besar, dan membayar cicilan besar, maka bunga yang dibayarkan akan lebih kecil.

Aset Properti Tetap Berharga
Bisa jadi Anda sudah menjalani angsuran tapi ngos-ngosan membayar cicilan di tengah jalan. Anda tak harus langsung angkat tangan kepada bank. Aset properti Anda masih berharga. Properti bisa disewakan atau dijual. Besar nilai sewa akan tergantung dengan di mana lokasi properti dan seberapa bagus kualitas properti Anda. Jika nilai sewanya sama dengan nilai angsuran bulanan, maka uangnya bisa dipakai untuk membayar cicilan sementara waktu. Jika nilai sewanya lebih besar, maka sisanya bisa masuk kantong sendiri. Kuncinya adalah memilih properti yang strategis agar mudah disewakan atau gampang dijual.

Lebih Bebas Mengatur Keuangan
Dengan adanya KPR, maka sumber daya finansial Anda tak tersedot seluruhnya untuk membeli rumah. Anda jadi lebih bebas mengatur keuangan. Umumnya, besaran cicilan maksimal dibatasi sampai 30 persen dari besaran gaji bulanan. Jika gaji Anda masih sisa 70 persen, maka bisa digunakan untuk menutup kebutuhan hidup, menabung, dan syukur-syukur masih bisa dialokasikan untuk investasi.