Saat ini di apartemen memiliki konsep one stop living dan menawarkan berbagai kemudahan dan fasilitas. Mulai dari lokasi yang strategis, tempat hiburan, kebugaran, sarana transportasi, hingga ibadah. Sehingga konsep apartemen sangat cocok bagi Anda yang tinggal di kota besar.
Namun ternyata rumah tapak tidak kalah menarik dibandingkan apartemen. Belakangan ini berbagai developer menyediakan ragam rumah tapak dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan. Rumah yang dijual dengan harga murah terdapat di pinggiran kota. Anda pun dibuat tidak perlu khawatir karena adanya berbagai kemudahan yang ditawarkan perumahan di pinggir kota. Selain dapat kemudahan mobilitas seperti integrasi tol, transportasi umum, di hunian perumahan juga terdapat akses untuk rumah sakit, pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan lain sebagainya.
Banyak pula yang menganggap bahwa investasi rumah tapak memiliki keuntungan dibanding dengan apartemen. Hal ini karena Anda bukan hanya menjadi pemlik bangunannya saja, namun juga tanahnya. Sehingga jika dijual kembali harganya juga akan lebih menguntungkan.
Tentunya jika ingin melakukan investasi apartemen atau rumah juga harus mempertimbangkan faktor yang mendukung nilai propertinya seperti lokasi, akses dan fasilitas.
Mengetahui kebutuhan tinggal di apartemen atau rumah
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengetahui kebutuhan atas hunian. Jika Anda menginginkan tinggal di sebuah hunian yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota atau tempat bekerja sehari-hari, apartemen bisa menjadi pilihan yang tepat. Selain karena masih tersedia dengan harga lebih terjangkau, berbagai fasilitas umum juga sudah lengkap di lokasi yang sama. Mulai dari pusat kebugaran, supermarket, playground hingga pusat perbelanjaan seperti mal, pusat kesehatan dan sebagainya.
Sedangkan jika Anda tidak terlalu mempersoalkan lokasi hunian, selama tidak terlalu jauh dengan pusat transportasi publik, membeli rumah tapak yang harganya lebih terjangkau juga lebih tepat, terutama jika Anda menginginkan suasana komunal dengan tetangga.
Menyesuaikan dengan kemampuan daya beli apartemen atau rumah
Langkah berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah menyesuaikan dengan kemampuan finansial. Ada berapa bujet yang bisa dijangkau, jika mengambil fasilitas KPR di bank. Anda juga tetap harus menghitung kemampuan pembayaran uang muka dan cicilan KPR kelak.
Memahami perbedaan kepemilikan investasi apartemen atau rumah
Tentunya status kepemilikan rumah tapak dengan apartemen berbeda. Jika Anda membeli rumah tapak, maka bukan hanya berhak atas bangunannya tetapi Anda juga memiliki tanah di mana bangunan rumah itu berdiri.
Sebaliknya, ketika membeli hunian vertikal baik itu apartemen, rumah susun atau kondominium, maka yang sepenuhnya dimiliki adalah bangunan unitnya. Sedangkan tanah di mana apartemen itu berdiri berstatus strata title atau kepemilikan bersama.
Status tanah rumah tapak yang menjadi milik pribadi, bisa Anda perjualbelikan. Sedangkan bila membeli apartemen, maka Anda hanya mengantongi Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai Pengelolaan Lahan (HPL) yang dibatasi jangka waktu tertentu, mulai dari 30 tahun hingga 50 tahun.
Selain itu, di apartemen juga dikenakan biaya utilitas, antara lain biaya listrik, TV kabel, internet dan air. Sebagai informasi, biaya listrik di apartemen bisa lebih mahal 20%-30% dibanding tarif listrik di rumah tapak atau perumahan biasa. Pasalnya, apartemen biasanya memakai pasokan listrik tegangan menengah yang memiliki tarif lebih mahal.