7 Tips Mudah Membeli Properti di Tengah Kepadatan Jakarta

Membeli properti di Jakarta bukan hal yang mudah. Selain mahal, lokasinya juga terkadang buat kamu berpikir panjang.
Pasalnya, kebanyakan properti yang dibangun di Jakarta berada di ujung ibu kota karena di daerah perkotaannya sudah terlalu padat.

1. Giat Mencari
Membeli properti tidak sama seperti beli baju. Jadi, harus ekstra hati-hati agar tidak salah pilih, apalagi kalau properti ingin dijadikan investasi jangka panjang.
Kamu harus giat mencari properti karena banyak hal yang harus dipertimbangkan.Misalnya, lokasi, kondisi lingkungan di sekitar, dan konsep dari propertinya itu sendiri.
Kamu pun harus coba merasakan seberapa nyaman properti tersebut sewaktu dimasuki karena properti akan ditempati dalam waktu lama.
Tidak perlu terburu-buru. Jika kurang cocok, sebaiknya cari properti lain yang jaraknya mungkin tidak jauh dari lokasi saat ini.
Gunakan bantuan sosial media dan relasi agar bisa hemat waktu sewaktu mencari properti.

2. Membeli Rumah Tua
Namanya boleh rumah tua, tapi bukan berarti rumah kuno yang sudah lapuk, ya! Rumahnya tentu masih dalam keadaan bagus dan layak ditempati.
Perlu diketahui, harga rumah tua tidak selamanya “jatuh”. Terkadang, harga rumah tua justru lebih mahal karena nilai sejarahnya, luas bangunannya, dan konsepnya yang unik.
Rumah tua memang perlu direnovasi sebelum ditempati. Untuk menghemat biaya, sebaiknya cari rumah yang renovasinya minim.

3.Datang ke Pameran Properti
Tips lainnya ketika ingin beli properti di Jakarta adalah mendatangi pameran properti yang diadakan di mall. Biasanya, ada banyak developer yang hadir dalam pameran tersebut, jadi kamu punya banyak opsi properti yang bisa dilihat.
Ada berbagai promo menarik yang diberikan oleh developer dalam event tersebut. Bisa berupa DP yang ringan, cashback, atau pemotongan harga bagi yang beli satu unit di tempat. Manfaatkan penawaran seperti ini untuk menghemat budget.
Pastikan kamu sudah tahu tipe properti seperti apa yang diinginkan. Jadi, nantinya tidak bingung saat bertanya-tanya di stand.

4.Membeli Rumah Lelang
Ada saja debitur yang gagal melunasi properti yang dibelinya. Properti seperti ini biasanya akan dilelang oleh pihak bank, jadi pastikan kamu tahu informasinya.
Rumah lelang dibanderol dengan harga lebih murah agar cepat laku. Sebab, bank butuh dana cepat untuk menjamin kelancaran perputaran uang di bank.
Penting untuk memahami cara membeli rumah lelang, termasuk dokumen yang perlu dilengkapi.
Bawalah dokumen-dokumen yang diperlukan ke pelelangan. Siapa tahu ada rumah yang cocok, kamu bisa langsung serahkan dokumen sebagai tanda jadi.

5.Ketahui Mekanisme Pembayaran
Setiap developer punya mekanisme pembayaran yang hampir sama, yaitu antara beli tunai, KPR, atau KTA. Jika ingin beli secara KPR, ketahui syarat apa saja yang harus dilengkapi, bagaimana kebijakan suku bunga cicilan, dan tenor pembayaran.
Semuanya harus jelas agar ke depannya kamu tidak disusahkan dalam urusan pembayaran. Jika ada yang membingungkan, segera tanyakan kepada pihak bank yang bekerja sama dengan developer.
Pastikan pula kamu mengetahui biaya-biaya yang perlu disiapkan di awal. Jadi, kamu bisa persiapkan uangnya dari sekarang sebelum akhirnya “berburu” rumah.

6.Mengincar Developer Terpercaya
Kelancaran pembelian properti dapat terjadi kalau kamu memilih developer terpercaya. Pilihlah pengembang yang sudah memiliki nama, punya riwayat proyek yang baik, legal, dan memiliki pelayanan memuaskan.
Hal ini penting karena mulai dari proses pembelian sampai nanti ada keinginan untuk menjual rumah pun, kamu akan berhubungan dengan pengembang ini.

7.Memperhatikan Kondisi Bangunan
Baik rumah tua, lelang, atau yang masih dalam tahap pembangunan pun, kamu harus perhatikan betul seperti apa kondisi bangunannya. Apakah pondasi bangunan kuat, susunan keramiknya rapi, atau justru tidak beraturan?
Kelihatannya sepele, tapi segala sesuatu yang berhubungan dengan kondisi bangunan perlu dicermati sebaik mungkin. Bangunan yang bagus akan melindungi kamu dan keluarga dari bencana alam yang dapat terjadi kapan saja.
Makanya, survei properti perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk membelinya. Jika kenyataannya tidak sesuai ekspektasi, kamu dapat mencari properti lain yang lebih baik.

Sumber by :https://www.cermati.com/artikel/tips-membeli-properti-di-jakarta