4 Jenis Bisnis Properti

Apabila tertarik menggeluti usaha ini, ketahui terlebih dahulu jenis-jenis bisnis properti agar Anda lebih memahaminya.

1. Residential Real Estate

Sesuai namanya, residential adalah properti yang terkait dengan hunian tempat tinggal. Cakupan real estate residensial adalah rumah tapak (landed house), apartemen, rumah susun, kondominium, atau perumahan. Konsumen residensial biasanya keluarga atau mereka yang butuh hunian tempat tinggal.

2. Commercial Real Estate

Sedangkan Commercial Real Estate adalah properti yang ditujukan untuk kepentingan usaha (komersial) atau mencari keuntungan. Misalnya jual beli rumah-toko (ruko), rumah-kantor (rukan), kantor, gedung pertemuan, hingga hotel. Konsumen properti macam ini adalah kalangan pengusaha atau perusahaan, hingga pemerintahan

3. Industrial Property

Properti industri adalah properti yang dibangun untuk keperluan industri. Target konsumennya adalah perusahaan atau bisnis berskala besar. Jenis properti ini biasanya berupa laboratorium, gudang, pabrik, atau pengolahan limbah.

4. Special Purpose Property

Special Purpose Property adalah jenis properti yang sangat khusus. Sebab properti ini dibangun dengan tujuan dan fungsi tertentu. Target konsumennya adalah kalangan bisnis yang hendak mengembangkan kawasan olahraga, kolam renang, rumah sakit, gedung konser, pom bensin, sumur minyak, atau properti khusus lainnya.

Dengan beragam jenis properti di atas, tak heran usaha tersebut mampu mendatangkan berbagai keuntungan. Bisnis ini pun juga bisa digeluti oleh seluruh kalangan mulai dari yang bermodal kecil sampai besar. Jadi, Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan budget yang Anda miliki.

Jika Anda belum mengerti perbedaan real estate dengan Properti, ada baiknya juga membaca artikel Perbedaan Properti dan Real Estate

5 Keuntungan Bisnis Properti

Setiap bisnis memang mempunyai daya tarik masing-masing. Bisnis properti adalah bisnis dengan peluang dan risiko yang beragam. Namun secara garis besar, usaha ini memiliki beberapa keunggulan.

1. Properti adalah kebutuhan primer semua orang

Kita tahu kebutuhan primer manusia hanya tiga: pangan, sandang, dan papan. Papan alias hunian adalah properti. Untuk itu, bisnis jual beli hunian adalah bisnis dengan pasar yang sangat luas.

2. Memiliki nilai jual yang cenderung naik

Harga properti yang cenderung selalu naik memang bukan isapan jempol. Secara kasar, manusia berkembang biak dan makin banyak. Sedangkan bumi tak bertambah luas, bahkan daratan bisa makin berkurang. Alhasil, antara kebutuhan dan suplai cenderung tak seimbang. Kebutuhan selalu naik, sedangkan suplai properti belum tentu. Hal ini membuat harga properti cenderung selalu naik.

3. Risiko kerugian yang rendah

Properti seringkali diklaim sebagai aset dengan kerugian yang minim. Selain harganya cenderung naik, harga properti juga tak volatile seperti instrumen investasi lain seperti saham, komoditas, atau valuta asing.

4. Bisa Dijadikan aset

Jika misalnya properti Anda sedang jatuh harganya, Anda tak perlu panik dan buru-buru menjualnya. Mekanisme harga di pasar akan selalu mencari keseimbangan. Jatuhnya harga akan diikuti dengan permintaan pasar yang besar dan harga akan kembali normal. Sehingga, properti memang cocok dijadikan aset untuk masa depan.

5. Terlindung dari inflasi

Memiliki properti memang butuh biaya perawatan. Namun jika Anda menyimpan aset dalam bentuk uang, aset Anda akan tergerus inflasi. Uang satu juta rupiah tahun ini, akan semakin kecil nilainya dalam 10 tahun ke depan. Namun properti senilai satu juta rupiah saat ini, akan makin naik harganya dalam 10 tahun nanti.

Cara Memulai Bisnis Properti

Mungkin Anda tidak yakin harus mulai dari mana ketika harus menjalankan bisnis ini. Berikut beberapa saran cara memulai bisnis properti Anda.

1) Pastikan anda memahami pasar

Cara memulai bisnis properti yang pertama yaitu memulai dengan melakukan riset pasar. Riset pasar sangat penting untuk memastikan bahwa Anda membeli aset dengan harga yang wajar. Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk mengambil sebuah properti untuk dijual kembali, lakukan perbandingan harga terlebih dahulu.

Selain itu, hindari melakukan pembelian properti yang terburu-buru sebelum mempelajari semua hal, di antararanya

  • informasi harga
  • lokasi
  • fasilitas
  • infrastruktur
  • kebutuhan bisnis
  • iklim
  • daerah rawan banjir
  • lokasi dekat jalan raya

2) Buat jaringan hubungan seluas mungkin

Nama Anda akan menjadi lebih terkenal sebagai hasil dari jaringan koneksi yang besar dan beragam. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah mendapatkan detail properti dan lebih banyak kesempatan untuk berkolaborasi.

3) Raih Kesempatan Emas

Anda harus sangat berhati-hati dan tidak terburu-buru membeli properti untuk dijual kembali. Namun, Anda dapat bertindak cepat jika menemukan properti yang sesuai di tempat yang tepat. Semakin cepat Anda mengambil risiko, semakin dekat Anda untuk mendapatkan keuntungan.

4) Jujur

Kejujuran adalah landasan setiap bisnis karena kejujuranlah yang menumbuhkan kepercayaan pelanggan. Ketika pelanggan mempercayai Anda, akan lebih mudah bagi Anda untuk memenangkan hati mereka dan meyakinkan mereka untuk membeli properti Anda. Lebih jauh lagi, bersikap jujur akan meningkatkan kredibilitas Anda dengan pelanggan, memungkinkan bisnis Anda berjalan lancar di masa depan.